"Mengatasi Masalah PASUTRI"

Jumat, 14 Januari 2011

Menjaga Privasi Suami

Saya sangat jengkel akan kebiasaan istri yang dengan alasan membereskan isi tas, dompet, sering membongkar tas dan dompet saya tanpa seijin saya.
Berkali-kali saya tegur, tetapi ia tetap saja melakukan kebiasaan yang tidak saya sukai tersebut. Saya merasa istri saya telah melanggar privasi saya sebagai suami, harga diri saya terasa terinjak-injak.
Kejengkelan saya terasa memuncak dalam beberapa bulan terakhir ini, karena istri saya mengembangkan perilaku negatifnya dengan upaya mencari tahu tentang nomor-nomor telephon pada handphone yang sering dihubungi dan menghubungi saya.
Ternyata akibat lain dari kejengkelan yang kemudian saya rasakan adalah daya taris seksual istri dan keinginan untuk memeluknya menjadi hilang sama sekali. Sebenarnya saya merasa bersalah karena tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan seksual istri, tetapi apa daya.

Demikian keluhan S (37), seorang suami dengan usia perkawinan 10 tahun dan memiliki dua anak dari perkawinannya tersebut.
Konfirmasi dengan Ny S (34 thn) menghasilkan ungkapan sebagai berikut :

Suami saya pendiam, pulang dari kantor ia berbasa-basi sebentar untuk kemudian makan dan istirahat, kemudian nonton TV dan tidur. Sementara apapun yang terjadi dikantor saya (saya juga bekerja) saya langsung menceritakannya kepada suami. Ia adalah pendengar yang baik, tetapi ia sendiri tidak pernah terbuka tentang apa yang ia alami di Kantor.
Terus terang timbul kecurigaan saya pada suami, dan rasa ingin tahu sayalah yang mendorong saya membuka tas kantor dan dompetnya. Saya rasa, sebagai istri saya berhak tahu tentang apa yang dialami dan dikerjakan suami dikantornya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar